Kontroversi Status Evan Dimas di Timnas Indonesia U19
https://kombecks.blogspot.com/2013/10/kontroversi-status-evan-dimas-di-timnas.html
Kontroversi Status Evan Dimas di Timnas Indonesia. Selain berpolemik soal status Evan Dimas sebagai pemain sepakbola profesional yang bermain di Persebaya 1927 ternyata masalah ini berimbas pada status Evan Dimas di Tim Nasional Indonesia U19.
Berawal dari ungkapan Menpora Roy Suryo di media yang menyatakan bahwa ada gugatan dari Vietnam terkait status Evan Dimas di timnas U19. ’’Belakangan juga ada protes yang dilayangkan Vietnam terkait dengan status Evan,’’ ungkap Roy Suryo.
Vietnam menggugat status Evan Dimas yang dianggap pemain ilegal karena bermain di klub yang bukan afiliasi PSSI. Sesuai peraturan FIFA hal ini tentu sangat berdasar, coba anda cermati pasal 79, disana dinyatakan pemain yang membela Timnas harus bermain di klub yang menjadi anggota PSSI dan berafiliasi dengan FIFA.
Namun dasar ini tak sepenuhnya kuat, kenapa demikian? Saat ini Evan Dimas sudah menandatangani kontrak profesional bersama Persebaya 1927. Sementara Persebaya 1927 tidak diakui keanggotaannya oleh PSSI. Namun saat Indonesia bermain di AFF U19 dan hingga saat ini di web resmi, FIFA masih mengakui IPL, dan Persebaya 1927 adalah salah satu peserta IPL.
Silahkan lihat data klasemen disini untuk membuktikan bahwa sebenarnya FIFA masih mengakui Persebaya 1927. Klasemen K dan L Play-off IPL itu baru muncul setelah putaran kedua IPL dan memang tidak memasukan Persebaya karena ini berkaitan dengan keputusan yang diterima FIFA dari PSSI. Tapi di liga reguler Persebaya 1927 masih diakui.
Tidak ada alasan untuk Vietnam menggugat gelar juara Indonesia di Piala AFF U19 yang diraih beberapa bulan lalu. Lagi pula status LPIS sebagai operator yang menaungi Persebaya 1927 sedang menunggu hasil sidang gugatan LPIS kepada PSSI di CAS pada oktober ini walaupun PSSI mengklaim sudah membubarkan LPIS.
Jadi sebenarnya status keabsaan Persebaya 1927, IPL, dan Evan Dimas masih abu-abu. Sangat tidak masuk akal jika Vietnam akan melakukan gugatan ini kecuali mereka memang sakit hati kalah dari Indonesia di final Piala AFF U19.
Berawal dari ungkapan Menpora Roy Suryo di media yang menyatakan bahwa ada gugatan dari Vietnam terkait status Evan Dimas di timnas U19. ’’Belakangan juga ada protes yang dilayangkan Vietnam terkait dengan status Evan,’’ ungkap Roy Suryo.
Vietnam menggugat status Evan Dimas yang dianggap pemain ilegal karena bermain di klub yang bukan afiliasi PSSI. Sesuai peraturan FIFA hal ini tentu sangat berdasar, coba anda cermati pasal 79, disana dinyatakan pemain yang membela Timnas harus bermain di klub yang menjadi anggota PSSI dan berafiliasi dengan FIFA.
Namun dasar ini tak sepenuhnya kuat, kenapa demikian? Saat ini Evan Dimas sudah menandatangani kontrak profesional bersama Persebaya 1927. Sementara Persebaya 1927 tidak diakui keanggotaannya oleh PSSI. Namun saat Indonesia bermain di AFF U19 dan hingga saat ini di web resmi, FIFA masih mengakui IPL, dan Persebaya 1927 adalah salah satu peserta IPL.
Silahkan lihat data klasemen disini untuk membuktikan bahwa sebenarnya FIFA masih mengakui Persebaya 1927. Klasemen K dan L Play-off IPL itu baru muncul setelah putaran kedua IPL dan memang tidak memasukan Persebaya karena ini berkaitan dengan keputusan yang diterima FIFA dari PSSI. Tapi di liga reguler Persebaya 1927 masih diakui.
Tidak ada alasan untuk Vietnam menggugat gelar juara Indonesia di Piala AFF U19 yang diraih beberapa bulan lalu. Lagi pula status LPIS sebagai operator yang menaungi Persebaya 1927 sedang menunggu hasil sidang gugatan LPIS kepada PSSI di CAS pada oktober ini walaupun PSSI mengklaim sudah membubarkan LPIS.
Jadi sebenarnya status keabsaan Persebaya 1927, IPL, dan Evan Dimas masih abu-abu. Sangat tidak masuk akal jika Vietnam akan melakukan gugatan ini kecuali mereka memang sakit hati kalah dari Indonesia di final Piala AFF U19.