blog-kombecks
Sedang memuat...

Ketika Naga Mekes Beraroma Kabau Sirah di Piala Presiden


Liga Super Indonesia memang tengah vakum dan Semen Padang tidak ambil bagian pada dua turnamen yang digelar hampir bersamaan, Piala Presiden dan Piala Kemerdekaan. Namun bukan berarti nama Semen Padang ikut tenggelam.

Mengetahui Semen Padang absen pada dua turnamen ini, sejumlah klub mulai memburu pemain tim berjuluk Kabau Sirah ini, baik sebagai pemain pinjaman atau kontrak permanen. Sebut saja nama klub seperti Persija Jakarta, Mitra Kutai Kartanegara, Sriwijaya FC, Persiba Balikpapan, Persiba Bantul, hingga Persipasi Bandung Raya.

Tak tanggung-tanggung, enam klub tersebut telah meminjam 10 pemain Semen Padang dari 20 pemain yang masih terikat kontrak. Sementara satu pemain lainnya memilih untuk mengakhiri kontraknya bersama Kabau Sirah. Klub paling banyak merekrut pemain Semen Padang adalah Mitra Kukar dengan empat orang pemain, Sae­pulloh Maulana, Eka Ram­dani, Hen­dra Adi Bayauw, dan Airlangga Sucipto.

Disusul Persija Jakarta dengan tiga pemain, Ven­dry Mofu, Muhammad Nur Iskandar, dan Irsyad Mau­lana. Dua pemain Seftia Hadi (putus kontrak) dan Jandia Eka Putra merapat ke Persiba Balikpapan. Yu Hyun-koo ke Sriwijaya FC, dan Ricky Akbar Ohorella ke Persiba Bantul kemudian ke Persipasi Bandung Raya.

Kesebelas pemain yang diatas adalah pemain-pemain langganan starting eleven Semen Padang. Diantara klub itu, Mitra Kukar yang paling kental beraroma Kabau Sirah, mereka mendatangkan empat pemain Semen Padang. Saepulloh dan Hendra Bayauw turut mengantar Semen Padang ke perempat final AFC Cup. Begitu juga dengan Eka dan Airlangga yang mengantarkan Semen Padang ke 8 besar ISL.

Namun sisi lain yang membuat Naga Mekes (julukan Mitra Kukar) menjadi semakin kental beraroma Kabau Sirah adalah sosok pelatih. Nama yang dipilih Mitra Kukar untuk menangani tim di Piala Presiden adalah Jafri Sastra. Pelatih berlisensi A AFC yang sudah tidak asing lagi disepakbola tanah air. Biar bagaimanapun namanya sudah identik dengan Semen Padang. Sosok Jafri Sastra meroket setelah mengantar Semen Padang lolos perempat final AFC Cup 2013 dan 8 besar ISL 2014. Sebuah prestasi yang sudah tidak perlu diragukan lagi.

Jafri Sastra diangkat sebagai Pelatih Kepala Semen Padang pada musim 2013. Namun banyak pihak yang menganggapnya hanya sebagai pelatih boneka, mengakali sistem AFC Cup - pelatih arus berlisensi A AFC. Sementara Suhatman Imam yang diinginkan manajemen jadi pelatih kepala tidak memilik lisensi A AFC.  Jadilah Jafri Sastra pelatih kepala yang bertugas sebagai asisten.

Jafri Sastra akhirnya diberi kesempatan penuh menangani Kabau Sirah pada musim 2014, sekaligus ini bisa menjadi ajang pembuktian bagi dirinya. Hasilnya sangat luar biasa. Ditinggal pemain penting seperti Edward Wilson, Titus Bonai, Vendry Mofu, dan Elie Aiboy tak membuat Semen Padang goyah ditangan Jafri. Memang pada awal musim sempat terseok-seok akibat hantaman cedera pada beberapa pemain.

Hingga akhirnya Semen Padang mampu menembus babak delapan besar ISL 2014. Sebenarnya peluang semifinal terbuka lebar, tapi kita semua tentu mengetahui apa yang terjadi saat itu, laga penentuan yang mempertaruhkan banyak gengsi berjalan tidak sebagai mana mestinya.

Raihan Jafri Sastra ini tentu saja membuat manajemen puas dan ingin mempertahankannya musim 2015. Namun, sebuah kesalahpahaman terjadi akibat Semen Padang tampil buruk di pramusim. Manajemen langsung mendepaknya.

Bicara pengalaman Jafri Sastra sudah tidak perlu diragukan lagi. Bisa disebut pengalaman kepelatihannya paling komplit di Indonesia. Jafri pernah melatih SSB, tim Divisi II, Divisi I, Divisi Utama, hingga tim Liga Super.  "Mungkin setelah ini saya jadi pelatih tim nasional," kata Jafri berseloroh ketika itu.

Di kontrak Mitra Kukar untuk Piala Presiden, Jafri Sastra turut memboyong empat eks anak asuhnya. Kini ada lima sosok sentral yang akan membuat Naga Mekes kental beraroma Kabau Sirah; Coach Jafri Sastra, Saepulloh Maulana, Eka Ramdani, Hendra Bayauw, dan Airlangga Sucipto.
Semen Padang FC 8924305772193138488

Beranda item