Kilas Balik : Kanjuruhan Bukan Tempat Angker Bagi Semen Padang FC
https://kombecks.blogspot.com/2014/06/kilas-balik-kajuruhan-bukan-tempat.html
KOMBECKS. Kilas Balik : Kanjuruhan Bukan Tempat Angker Bagi Semen Padang FC. Sambil menikmati liburan Piala Dunia, ramadhan, dan lebaran tahun ini KOMBECKS akan sedikit mengulas kilas balik Semen Padang FC ketika berhadapan dengan Arema.
Meski sering diperdebatkan antara Arema sebelum 2011 dengan Arema yang ada sekarang, dimana dua Arema yang dikenal dianggap dua klub yang berbeda namun saat ini kita tidak akan membahas masalah tersebut.
Semen Padang pertama kali berhadapan dengan Arema di kompetisi Galatama pada 7 Maret 1991. Pada pertemuan pertama bagi kedua tim ini berakhir dengan skor imbang 0-0. Sejak saat itu Semen Padang tak pernah lagi meraih poin di kandang Arema baik di Kanjuruhan maupun di Gajayana.
Jika membandingkan prestasi kedua tim maka Arema jauh lebih baik dari Semen Padang. Arema selalu dipenuhi pemain bintang sejak era Galatama hingga sekarang. Hal ini wajar karena Semen Padang tidak seroyal Arema dalam belanja pemain.
Arema adalah peraih peringkat kedua Piala Galatama (1992), Juara Galatama (1992/93), Juara Divisi I (2004), Juara Piala Indonesia dua kali (2005 dan 2006), peringkat kedua Piala Indonesia (2010), juara ISL (2009/10), peringkat kedua ISL dua kali (2010/11 dan 2012/13).
Sangat kontras jika dibandingkan dengan Semen Padang dengan juara LPI (2011/12), juara Divisi Satu Galatama (1982), juara Piala Galatama (1992) peringkat kedua Piala Indonesia (2012), dan Juara Community Shield (2013).
Namun untuk level Asia, Semen Padang lebih baik dari Arema. Dari dua kali penampilan ditingkat Asia, Semen Padang menembus perempat final Piala Winners Asia 1992 dan perempat final AFC Cup 2013.
Sementara Arema di Kejuaraan Klub Asia (Asian Club Championship, 1993) yang salah satu cikal bakal Liga Champions Asia gagal dibabak penyisihan, begitu juga pada LCA edisi 2006, 2007, dan 2011. Untuk level tertinggi ini memang masih terlalu sulit bagi klub-klub Indonesia. Namun dilevel kedua Asia seperti yang juga pernah diikuti Semen Padang, Arema lolos hingga perempat final AFC Cup 2012 sebagai Arema IPL. Namun pada tahun 2014 Arema yang kini kita kenal dengan Arema Cronous hanya mencapai babak 16 besar AFC Cup.
Tahun 2014 ini bisa dbilang adalah masa kejayaan Arema Cronous. Dihuni sejumlah pemain bintang dan naturalisasi Arema kembali tampil sebagai klub superior yang nyaris tidak terkalahkan. Bahkan untuk sekedar menahan imbang Arema saja di kandang sendiri adalah hasil maksimal bagi klub lawan.
Dengan skuad yang dimiliki Arema saat ini, bahkan banyak pihak tak segan-segan memprediksi Arema akan melenggang mulus sebagai juara ISL 2014 ini. Hal ini telah dibuktikan Arema selama turnamen pramusim dengan menjuarai Piala Gubernur Jatim (2013), Trofeo Persija (2013), dan Piala Menpora (2013).
Begitu tangguhnya Arema, di awal musim ISL 2014, Arema menyapu bersih 11 laga kandang dan tandang, kecuali satu laga tandang ke Si Jalak Harupat menghadapi Persib yang berakhir dengan skor 3-2. Itupun Arema nyaris menang 2-0 sebelum Persib berhasil membalikkan kemenangan. Dari 15 laga sejauh ini, Arema meraih 11 kemenangan, 2 imbang, dan 2 kalah. Sangat mencolok dibanding pesaing terdekatnya.
Dengan dukungan finansial dan pemain saat ini adalah hal mustahil untuk menang di kandang Arema. Terakhir Arema kalah di kandang adalah saat menjamu Persipura pada 12 Mei 2013, ketika itu Arema kalah 1-2 dari Persipura. Persipura adalah klub yang juara pada musim itu.
Namun, ditengah superioritas Arema dimusim 2014 ini, Semen Padang yang tidak diperkuat pemain berlabel bintang akhirnya memberikan Arema kekalahan 2-1 di Kanjuruhan. Jika ditakar-takar kekuatan Semen Padang musim 2014 ini sudah sangat berkurang dari tahun sebelumnya.
Striker tajam SP yang menjadi andalan selama 5 musim terakhir Edward Wilson memilih hengkang, disusul oleh pemain sayap legendaris Elie Aiboy. Tak ketinggalan Vendry mofu yang mengantarkan SP kebabak perempat final lewat golnya ke gawang SHB Da Nang. Pemain muda Josua Pahabol juga pergi.
Meski Arema juga tidak tampil dengan kekuatan penuh menjamu SP dengan absennya 7 pemain inti, namun dengan materi pemain saat itu sebenarnya Arema masih unggul dari Semen Padang. Bahkan Semen Padang dipaksa bermain bertahan saat itu. Beruntung 2 peluang matang yang diperoleh pemain baru SP Osas Saha bisa dimaksimalkan menjadi gol.
Kekalahan atas Semen Padang ini mengakhiri keangkeran Stadion Kanjuruhan, Malang. Setidaknya untuk musim ini. Sejauh ini pada musim 2014, baru Semen Padang yang bisa meraih kemenangan di kandang Singo Edan.
Kanjuruhan bukan lagi tempat yang angker bagi Semen Padang ! Semen Padang menginggalkan "noda" di stadion kebanggaan Aremania itu.
Rekor pertemuan antara Semen Padang dan Arema:
Rekor Pertemuan: Arema Menang: 10 | Semen Padang Menang: 8 | Seri: 4 : Kalah di kandang : Arema 1x, SP 2X.
Meski sering diperdebatkan antara Arema sebelum 2011 dengan Arema yang ada sekarang, dimana dua Arema yang dikenal dianggap dua klub yang berbeda namun saat ini kita tidak akan membahas masalah tersebut.
Semen Padang pertama kali berhadapan dengan Arema di kompetisi Galatama pada 7 Maret 1991. Pada pertemuan pertama bagi kedua tim ini berakhir dengan skor imbang 0-0. Sejak saat itu Semen Padang tak pernah lagi meraih poin di kandang Arema baik di Kanjuruhan maupun di Gajayana.
Jika membandingkan prestasi kedua tim maka Arema jauh lebih baik dari Semen Padang. Arema selalu dipenuhi pemain bintang sejak era Galatama hingga sekarang. Hal ini wajar karena Semen Padang tidak seroyal Arema dalam belanja pemain.
Arema adalah peraih peringkat kedua Piala Galatama (1992), Juara Galatama (1992/93), Juara Divisi I (2004), Juara Piala Indonesia dua kali (2005 dan 2006), peringkat kedua Piala Indonesia (2010), juara ISL (2009/10), peringkat kedua ISL dua kali (2010/11 dan 2012/13).
Sangat kontras jika dibandingkan dengan Semen Padang dengan juara LPI (2011/12), juara Divisi Satu Galatama (1982), juara Piala Galatama (1992) peringkat kedua Piala Indonesia (2012), dan Juara Community Shield (2013).
Namun untuk level Asia, Semen Padang lebih baik dari Arema. Dari dua kali penampilan ditingkat Asia, Semen Padang menembus perempat final Piala Winners Asia 1992 dan perempat final AFC Cup 2013.
Sementara Arema di Kejuaraan Klub Asia (Asian Club Championship, 1993) yang salah satu cikal bakal Liga Champions Asia gagal dibabak penyisihan, begitu juga pada LCA edisi 2006, 2007, dan 2011. Untuk level tertinggi ini memang masih terlalu sulit bagi klub-klub Indonesia. Namun dilevel kedua Asia seperti yang juga pernah diikuti Semen Padang, Arema lolos hingga perempat final AFC Cup 2012 sebagai Arema IPL. Namun pada tahun 2014 Arema yang kini kita kenal dengan Arema Cronous hanya mencapai babak 16 besar AFC Cup.
Tahun 2014 ini bisa dbilang adalah masa kejayaan Arema Cronous. Dihuni sejumlah pemain bintang dan naturalisasi Arema kembali tampil sebagai klub superior yang nyaris tidak terkalahkan. Bahkan untuk sekedar menahan imbang Arema saja di kandang sendiri adalah hasil maksimal bagi klub lawan.
Dengan skuad yang dimiliki Arema saat ini, bahkan banyak pihak tak segan-segan memprediksi Arema akan melenggang mulus sebagai juara ISL 2014 ini. Hal ini telah dibuktikan Arema selama turnamen pramusim dengan menjuarai Piala Gubernur Jatim (2013), Trofeo Persija (2013), dan Piala Menpora (2013).
Begitu tangguhnya Arema, di awal musim ISL 2014, Arema menyapu bersih 11 laga kandang dan tandang, kecuali satu laga tandang ke Si Jalak Harupat menghadapi Persib yang berakhir dengan skor 3-2. Itupun Arema nyaris menang 2-0 sebelum Persib berhasil membalikkan kemenangan. Dari 15 laga sejauh ini, Arema meraih 11 kemenangan, 2 imbang, dan 2 kalah. Sangat mencolok dibanding pesaing terdekatnya.
Dengan dukungan finansial dan pemain saat ini adalah hal mustahil untuk menang di kandang Arema. Terakhir Arema kalah di kandang adalah saat menjamu Persipura pada 12 Mei 2013, ketika itu Arema kalah 1-2 dari Persipura. Persipura adalah klub yang juara pada musim itu.
Namun, ditengah superioritas Arema dimusim 2014 ini, Semen Padang yang tidak diperkuat pemain berlabel bintang akhirnya memberikan Arema kekalahan 2-1 di Kanjuruhan. Jika ditakar-takar kekuatan Semen Padang musim 2014 ini sudah sangat berkurang dari tahun sebelumnya.
Striker tajam SP yang menjadi andalan selama 5 musim terakhir Edward Wilson memilih hengkang, disusul oleh pemain sayap legendaris Elie Aiboy. Tak ketinggalan Vendry mofu yang mengantarkan SP kebabak perempat final lewat golnya ke gawang SHB Da Nang. Pemain muda Josua Pahabol juga pergi.
Meski Arema juga tidak tampil dengan kekuatan penuh menjamu SP dengan absennya 7 pemain inti, namun dengan materi pemain saat itu sebenarnya Arema masih unggul dari Semen Padang. Bahkan Semen Padang dipaksa bermain bertahan saat itu. Beruntung 2 peluang matang yang diperoleh pemain baru SP Osas Saha bisa dimaksimalkan menjadi gol.
Kekalahan atas Semen Padang ini mengakhiri keangkeran Stadion Kanjuruhan, Malang. Setidaknya untuk musim ini. Sejauh ini pada musim 2014, baru Semen Padang yang bisa meraih kemenangan di kandang Singo Edan.
Kanjuruhan bukan lagi tempat yang angker bagi Semen Padang ! Semen Padang menginggalkan "noda" di stadion kebanggaan Aremania itu.
Rekor pertemuan antara Semen Padang dan Arema:
Di Ajang | Tanggal | Pertemuan | Skor |
Galatama 1990-1992 | 7 Maret 1991 | Arema vs Semen Padang | 0-0 |
Galatama 1990-1992 | 16 Februari 1992 | Semen Padang vs Arema | 2-2 |
Final Piala Galatama | 21 Juli 1992 | Semen Padang vs Arema | 1-0 |
Galatama 1992-1993 | 27 September 1992 | Arema vs Semen Padang | 4-1 (WO) |
Galatama 1992-1993 | Tidak ada data | Semen Padang vs Arema | - |
Liga Indonesia 1996-1997 | 4 Desember 1996 | Arema vs Semen Padang | 2-1 |
Liga Indonesia 1996-1997 | 28 Juni 1997 | Semen Padang vs Arema | 1-1 |
Liga Indonesia 1997-1998 | 21 Desember 1997 | Semen Padang vs Arema | 0-0 |
Liga Indonesia 1997-1998 | Liga dihentikan | Arema vs Semen Padang | - |
Liga Indonesia 2002 | 21 Januari 2002 | Semen Padang vs Arema | 4-0 |
Liga Indonesia 2002 | 24 Maret 2002 | Arema vs Semen Padang | 1-0 |
Liga Indonesia 2003 | 20 Maret 2003 | Semen Padang vs Arema | 1-0 |
Liga Indonesia 2003 | 14 Agustus 2003 | Arema vs Semen Padang | 3-0 |
Liga Indonesia 2005 | 13 Maret 2005 | Semen Padang vs Arema | 1-0 |
Liga Indonesia 2005 | 26 Juni 2005 | Arema vs Semen Padang | 1-0 |
Liga Indonesia 2006 | 1 April 2006 | Semen Padang vs Arema | 1-2 |
Liga Indonesia 2006 | 24 Juni 2006 | Arema vs Semen Padang | 1-0 |
ISL 2010-2011 | 31 Oktober 2010 | Arema vs Semen Padang | 3-1 |
ISL 2010-2011 | 28 April 2011 | Semen Padang vs Arema | 2-0 |
IPL 2011-2012 | 22 Januari 2012 | Semen Padang vs Arema IPL | 3-1 |
IPL 2011-2012 | 9 Juni 2012 | Arema IPL vs Semen Padang | 2-1 |
IPL 2013 | 27 Februari 2013 | Semen Padang vs Arema IPL | 3-0 (WO) |
ISL 2014 | 29 April 2014 | Semen Padang vs Arema | 0-1 |
ISL 2014 | 21 Mei 2014 | Arema vs Semen Padang | 1-2 |