Nil Maizar - The Right Man in Wrong Time
https://kombecks.blogspot.com/2013/01/nil-maizar-right-man-in-wrong-time.html
Nil Maizar - The Right Man in Wrong Time. Mungkin kata inilah yang sedang dialami Nil Maizar. Mantan pelatih Semen Padang FC yang sejak 2012 lalu menjadi pelatih Timnas Senior Indonesia. Orang yang tepat diwaktu yang salah.
Keputusan PSSI untuk mengangkat Nil Maizar menjadi pelatih timnas adalah hal yag tepat mengingat prestasi yang telah ia torehkan. Baik sebagai Pemain timnas era 1986-1991 dalam proyek nasional Garuda II maupun sebagai pemain dan pelatih Semen Padang FC.
Nama Nil Maizar kian melambung usai mengantarkan Semen Padang FC peringkat 4 ISL 2010-2011. Musim ini adalah musim pertama bagi Semen Padang. Bisa dibilang sejarah baru saja tercipta. Tim promosi langsung menempati peringkat 4 dengan pelatih yang masih asing di sepakbola Indonesia.
Sebelumnya Nil Maizar adalah pelatih Semen Padang Junior. Terakhir adalah asisten pelatih Arcan Iurie saat Semen Padang FC promosi ke ISL.
Pada 13 April 2012 Nil Maizar Resmi menjadi pelatih kepala timnas senior. Bagusnya Track Record dan peringkat AFC menjadi pertimbangan PSSI memilih Nil Maizar. Rencananya Nil akan melatih timnas selama 2 tahun kedepan.
Konflik PSSI membuat Nil Maizar terkesan berada di waktu yang salah. Dualisme federasi dan liga menghambat laju timnas. Pemain yang bermain di ISL dibawah komando KPSI dilarang membela timnas bentukan PSSI. Sehingga hanya pemain IPL bentukan PSSI saja yang bisa dipilih.
Maka sudah dapat dipastikan bahwa timnas dibawah kepelatihan Nil Maizar bukanlah timnas Indonesia dengan kekuatan sesungguhnya, sekalipun itu legal dimata FIFA.
Puncaknya adalah gagalnya timnas lolos ke semifinal AFF Cup untuk pertama kalinya sepanjang sejarah di 2012.
Hanya bermain imbang 2-2 dengan Laos dan menang menghadapi Singapura membuat Indonesia dan Malaysia harus menentukan nasib mereka hingga pertandingan terakhir. Indonesia akhirnya dipastikan tersingkir usai kalah 0-2 dari Malaysia.
Kini di Tahun 2013 timnas bersiap untuk pra-Piala Asia. Namun terbatasnya pemain membuat Nil Maizar harus mengoptimalkan pemain yang ada. Dari berbagai uji coba terlihat bahwa timnas masih jauh dari harapan kita.
Hanya keajaiban yang bisa membuat timnas Indonesia mampu bersaing di Piala Asia. Tetap Semangat Coach!
Keputusan PSSI untuk mengangkat Nil Maizar menjadi pelatih timnas adalah hal yag tepat mengingat prestasi yang telah ia torehkan. Baik sebagai Pemain timnas era 1986-1991 dalam proyek nasional Garuda II maupun sebagai pemain dan pelatih Semen Padang FC.
Nama Nil Maizar kian melambung usai mengantarkan Semen Padang FC peringkat 4 ISL 2010-2011. Musim ini adalah musim pertama bagi Semen Padang. Bisa dibilang sejarah baru saja tercipta. Tim promosi langsung menempati peringkat 4 dengan pelatih yang masih asing di sepakbola Indonesia.
Sebelumnya Nil Maizar adalah pelatih Semen Padang Junior. Terakhir adalah asisten pelatih Arcan Iurie saat Semen Padang FC promosi ke ISL.
Pada 13 April 2012 Nil Maizar Resmi menjadi pelatih kepala timnas senior. Bagusnya Track Record dan peringkat AFC menjadi pertimbangan PSSI memilih Nil Maizar. Rencananya Nil akan melatih timnas selama 2 tahun kedepan.
Konflik PSSI membuat Nil Maizar terkesan berada di waktu yang salah. Dualisme federasi dan liga menghambat laju timnas. Pemain yang bermain di ISL dibawah komando KPSI dilarang membela timnas bentukan PSSI. Sehingga hanya pemain IPL bentukan PSSI saja yang bisa dipilih.
Maka sudah dapat dipastikan bahwa timnas dibawah kepelatihan Nil Maizar bukanlah timnas Indonesia dengan kekuatan sesungguhnya, sekalipun itu legal dimata FIFA.
Puncaknya adalah gagalnya timnas lolos ke semifinal AFF Cup untuk pertama kalinya sepanjang sejarah di 2012.
Hanya bermain imbang 2-2 dengan Laos dan menang menghadapi Singapura membuat Indonesia dan Malaysia harus menentukan nasib mereka hingga pertandingan terakhir. Indonesia akhirnya dipastikan tersingkir usai kalah 0-2 dari Malaysia.
Kini di Tahun 2013 timnas bersiap untuk pra-Piala Asia. Namun terbatasnya pemain membuat Nil Maizar harus mengoptimalkan pemain yang ada. Dari berbagai uji coba terlihat bahwa timnas masih jauh dari harapan kita.
Hanya keajaiban yang bisa membuat timnas Indonesia mampu bersaing di Piala Asia. Tetap Semangat Coach!