Ini Dia Tiga Pemain Asing Semen Padang di ISL 2015
https://kombecks.blogspot.com/2014/12/ini-dia-tiga-pemain-asing-semen-padang.html
Musim depan klub kontestan Liga Super Indonesia hanya boleh diperkuat maksimal tiga pemain asing. Keputusan ini juga berdampak pada skuad Semen Padang dimana musim lalu Semen Padang memiliki empat pemain asing.
Pada putaran pertama musim lalu ada nama Esteban Vizcarra, Yu Hyun Koo, David Pagbe, dan Ezzequiel Gonzales. Pada putaran kedua masuk Osas Ikpefua menggantikan Ezzequiel yang cedera panjang.
Menyesuaikan dengan regulasi baru membuat Semen Padang harus memilih tiga dari empat pemain yang ada. Manajemen akhirnya memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak David Pagbe dan Osas Saha.
David Pagbe harus tersisih akibat regulasi tiga pemain asing. Sementara Osas Ikpefua tidak diperpanjang kontraknya setelah dianggap bermain kurang baik sepanjang babak delapan besar.
Semen Padang yang sudah mantap dengan selalu bermain dengan striker asing akhirnya mendatangan Djibril Coulibaly untuk mengisi pos yang ditinggalkan Osas Ikpefua. Namun mantan striker Persib ini urung memperkuat Semen Padang setelah mengundurkan diri akibat cederanya yang kembali kambuh.
Setelah kembali melakukan perburuan di bursa transfer Semen Padang akhirnya menemukan sosok yang cocok untuk menempati posisi striker sekaligus pengisi satu slot pemain asing tersisa. Dia adalah Herman Dzumafo Epandi.
Berikut sekilas tentang pemain asing Semen Padang musim depan:
1. Esteban Vizcarra
Jika diminta untuk membuat prioritas, Ezteban Vizcarra tentu akan menjadi pemain asing terakhir yang akan dicoret Semen Padang. Ya, Esteban Vizcarra menjadi sosok vital bagi Semen Padang. Pemain asal Argentina ini begitu piawai mengatur tempo dan mengatur serangan.
Tak hanya itu, pemain yang berposisi sebagai sayap kiri ini juga kerap tampil sebagai striker pada saat-saat Semen Padang sedang krisis striker seperti yang sempat terjadi musim lalu.
Walau berposisi sebagai sayap, Esteban Vizcarra menjadi pemain paling subur dengan mengemas 10 gol bagi Semen Padang. Bahkan ia sempat nangkring di lima besar daftar top skor ISL selama beberapa pekan.
2. Yu Hyun Koo
Yu Hyun Koo berposisi sebagai gelandang bertahan. Pemain bertubuh subur ini akan menjadi orang pertama yang akan memutus serangan lawan sejak di lapangan tengah. Intersep-intersep Yu kerap membuat serangan lawan kandas sebelum sempat mendekati kotak penalti Semen Padang.
Tak jarang Yu harus mendapatkan kartu kuning bahkan kartu merah ketika terpaksa menghentikan lawan dengan sedikit keras. Yu menjadi sosok sentral pada lapangan tengah. Selain piawai memutus serangan lawan, Yu kerap melepaskan jauh yang terukur kepada kedua sayap.
Umpan Yu kerap menghadirkan bahaya bagi gawang lawan ketika jatuh di kaki Vizcarra ataupun M. Nur. Inilah yang membuat pemain asal Korea Selatan ini masih dipertahankan.
3. Herman Dzumafo Epandi
Walaupun sudah memasuki usia 35 tahun, usia yang sudah tidak muda lagi bagi pemain sepakbola, tak membuat nama Dzumafo meredup. Catatan penampilannya selama bermain di ISL membuat manajemen terpikat.
Pemain yang pernah memperkuat PSPS Pekanbaru selama 5 tahun ini dinilai masih memiliki naluri gol yang bagus. Dari 111 penampilannya bersama Asykar Bertuah, Dzumafo mempersembahkan 55 gol atau rata-rata 0.5 gol per laga. Klub lain yang pernah diperkuat Dzumafo adalah Arema ISL, Persib, Sriwijaya, dan Mitra Kukar.
Pada putaran pertama musim lalu ada nama Esteban Vizcarra, Yu Hyun Koo, David Pagbe, dan Ezzequiel Gonzales. Pada putaran kedua masuk Osas Ikpefua menggantikan Ezzequiel yang cedera panjang.
Menyesuaikan dengan regulasi baru membuat Semen Padang harus memilih tiga dari empat pemain yang ada. Manajemen akhirnya memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak David Pagbe dan Osas Saha.
David Pagbe harus tersisih akibat regulasi tiga pemain asing. Sementara Osas Ikpefua tidak diperpanjang kontraknya setelah dianggap bermain kurang baik sepanjang babak delapan besar.
Semen Padang yang sudah mantap dengan selalu bermain dengan striker asing akhirnya mendatangan Djibril Coulibaly untuk mengisi pos yang ditinggalkan Osas Ikpefua. Namun mantan striker Persib ini urung memperkuat Semen Padang setelah mengundurkan diri akibat cederanya yang kembali kambuh.
Setelah kembali melakukan perburuan di bursa transfer Semen Padang akhirnya menemukan sosok yang cocok untuk menempati posisi striker sekaligus pengisi satu slot pemain asing tersisa. Dia adalah Herman Dzumafo Epandi.
Berikut sekilas tentang pemain asing Semen Padang musim depan:
1. Esteban Vizcarra
Jika diminta untuk membuat prioritas, Ezteban Vizcarra tentu akan menjadi pemain asing terakhir yang akan dicoret Semen Padang. Ya, Esteban Vizcarra menjadi sosok vital bagi Semen Padang. Pemain asal Argentina ini begitu piawai mengatur tempo dan mengatur serangan.
Tak hanya itu, pemain yang berposisi sebagai sayap kiri ini juga kerap tampil sebagai striker pada saat-saat Semen Padang sedang krisis striker seperti yang sempat terjadi musim lalu.
Walau berposisi sebagai sayap, Esteban Vizcarra menjadi pemain paling subur dengan mengemas 10 gol bagi Semen Padang. Bahkan ia sempat nangkring di lima besar daftar top skor ISL selama beberapa pekan.
2. Yu Hyun Koo
Yu Hyun Koo berposisi sebagai gelandang bertahan. Pemain bertubuh subur ini akan menjadi orang pertama yang akan memutus serangan lawan sejak di lapangan tengah. Intersep-intersep Yu kerap membuat serangan lawan kandas sebelum sempat mendekati kotak penalti Semen Padang.
Tak jarang Yu harus mendapatkan kartu kuning bahkan kartu merah ketika terpaksa menghentikan lawan dengan sedikit keras. Yu menjadi sosok sentral pada lapangan tengah. Selain piawai memutus serangan lawan, Yu kerap melepaskan jauh yang terukur kepada kedua sayap.
Umpan Yu kerap menghadirkan bahaya bagi gawang lawan ketika jatuh di kaki Vizcarra ataupun M. Nur. Inilah yang membuat pemain asal Korea Selatan ini masih dipertahankan.
3. Herman Dzumafo Epandi
Walaupun sudah memasuki usia 35 tahun, usia yang sudah tidak muda lagi bagi pemain sepakbola, tak membuat nama Dzumafo meredup. Catatan penampilannya selama bermain di ISL membuat manajemen terpikat.
Pemain yang pernah memperkuat PSPS Pekanbaru selama 5 tahun ini dinilai masih memiliki naluri gol yang bagus. Dari 111 penampilannya bersama Asykar Bertuah, Dzumafo mempersembahkan 55 gol atau rata-rata 0.5 gol per laga. Klub lain yang pernah diperkuat Dzumafo adalah Arema ISL, Persib, Sriwijaya, dan Mitra Kukar.