Kalah 2-3 Dari Persib, Sriwijaya Perpanjang Rekor Buruk
https://kombecks.blogspot.com/2014/09/kalah-2-3-dari-persib-sriwijaya.html
KOMBECKS. Kalah 2-3 Dari Persib, Sriwijaya Perpanjang Rekor Buruk. Sriwijaya FC harus puas kalah dikandang sendiri dengan skor 2-3 dari Persib Bandung dalam lanjutan ISL Jumat (5/9) di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang.
Kekalahan ini memperpanjang rekor buruk Sriwijaya FC dipenghujung babak grup. Kekalahan dari Persib adalah kekalahan kelima secara beruntun tim berjuluk Laskar Wong Kito ini. Sebelumnya Sriwijaya FC kalah 1-0 dari Persijap (Tandang,15/08), 3-0 dari Gresik United (Tandang, 20/08), 3-1 Arema (Tandang, 21/08), dan 1-2 dari Pelita Bandung Raya (Kandang, 31/08).
Terakhir Sriwijaya FC meraih kemenangan adalah saat menjamu Persija pada 8 Juni yang berakhir dengan skor 3-1. Sementara poin terakhir SFC diraih ketika menjamu Semen Padang 11 Juni setelah meraih hasil imbang 1-1.
Kekalahan 2-3 atas Persib adalah kekalahan kandang ketiga bagi Sriwijaya. Sebelumnya mereka juga kalah 0-2 dari Arema (9/2).
Hasil buruk yang diraih SFC dalam dua musim terakhir memang membuat sebagian suporter menjadi gerah. Mereka menyalahkan manajemen atas jebloknya prestasi tim dengan segudang prestasi ini. Sejumlah aksi protes menuntut pergantian manajemen pun mulai disuarakan.
Kekalahan ini memperpanjang rekor buruk Sriwijaya FC dipenghujung babak grup. Kekalahan dari Persib adalah kekalahan kelima secara beruntun tim berjuluk Laskar Wong Kito ini. Sebelumnya Sriwijaya FC kalah 1-0 dari Persijap (Tandang,15/08), 3-0 dari Gresik United (Tandang, 20/08), 3-1 Arema (Tandang, 21/08), dan 1-2 dari Pelita Bandung Raya (Kandang, 31/08).
Terakhir Sriwijaya FC meraih kemenangan adalah saat menjamu Persija pada 8 Juni yang berakhir dengan skor 3-1. Sementara poin terakhir SFC diraih ketika menjamu Semen Padang 11 Juni setelah meraih hasil imbang 1-1.
Kekalahan 2-3 atas Persib adalah kekalahan kandang ketiga bagi Sriwijaya. Sebelumnya mereka juga kalah 0-2 dari Arema (9/2).
Hasil buruk yang diraih SFC dalam dua musim terakhir memang membuat sebagian suporter menjadi gerah. Mereka menyalahkan manajemen atas jebloknya prestasi tim dengan segudang prestasi ini. Sejumlah aksi protes menuntut pergantian manajemen pun mulai disuarakan.