Di ISL 2014 Semen Padang Kembali Buktikan Terbaik di Sumatera
https://kombecks.blogspot.com/2014/09/di-isl-2014-semen-padang-kembali.html
KOMBECKS. Setelah 2011, Pada ISL 2014 Semen Padang Kembali Buktikan Terbaik di Sumatera. Semen Padang FC salah satu klub eks Galatama yang masih eksis di sepakbola nasional hingga saat ini.
Di-era Galatama Semen Padang hanya sempat meraih 1 gelar Piala Galatama. Ketika kompetisi Galatama dan Perserikatan dilebur dan berubah menjadi Divisi Utama Liga Indonesia, Semen Padang tidak pernah lagi meraih gelar.
Bertahun-tahun Semen Padang hanya menjadi tim papan tengah atau seperti yang sekarang masih melekat pada suporter rival dengan menyebut Semen Padang adalah tim medioker. Bahkan pada saat awal ISL dibentuk pada 2008 silam peringkat Semen Padang tidak cukup untuk membuat lolos ke ISL.
Pada edisi ketiga ISL, musim 2010-2011 Semen Padang akhirnya mendapat jatah promosi ke ISL berbekal tiket peringkat ketiga Divisi Utama yang selama 3 musim sudah menjadi kasta kedua Liga Indonesia.
Pada partisipasi pertama di ISL ini, Semen Padang langsung tampil sebagai tim terbaik di Sumatera dengan bercokol diperingkat keempat klasemen. Lebih baik dari tim-tim asal Sumatera lainnya seperti Sriwijaya FC yang berada diperingkat ke-5 dan PSPS Pekanbaru diperingkat ke-11.
Pada musim berikutnya Semen Padang harus hijrah ke Liga Prima Indonesia, memenuhi komitmen untuk selalu bermain di liga resmi. Sepeninggal Semen Padang, Sriwijaya akhirnya tampil sebagai juara ISL 2011-2012.
Sementara itu PSPS Pekanbaru turun keperingkat ke-13. PSMS Medan yang digradasi pada edisi pertama ISL, kembali muncul di ISL 2011-2012. Namun PSMS Medan kembali degradasi.
Disisi lain, Semen Padang tampil sebagai juara di Liga Prima Indonesia 2011-2012. Klub asal sumatera lainnya yang juga berkompetisi di LPI adalah Persiraja peringkat ke-7 dan PSMS Medan peringkat ke-12 dari 12 tim.
Tampil sebagai juara liga tertinggi dan diakui membuat Semen Padang mendapat satu jatah ke AFC Cup 2013. Semen Padang tampil hingga babak perempat final dengan rekor 5 kemenangan dan 1 imbang pada babak grup dan menjungkalkan SHB Da Nang pada babak 16 besar dengan skor 2-1.
Pada babak perempat final langkah Semen Padang harus terhenti setelah kalah pada leg pertama 1-0 di India atas East Bengal, dan pada leg kedua hanya bermain imbang 1-1 di Padang.
Pada edisi kedua Liga Prima, Semen Padang nyaris kembali tampil sebagai juara. Namun kompetisi akhirnya dihentikan ditengah jalan tanpa ada juara karena adanya penggabungan liga ISL dan LPI.
Kini, di musim 2014 liga tertinggi di Indonesia kembali menggunakan nama ISL. Semen Padang kembali membuktikan menjadi tim terbaik di Sumatera dengan lolos kebabak 8 besar.
Semen Padang mengakhiri babak penyisihan grup pada peringkat ketiga klasemen grup 1 atau biasa disebut grup barat. Dengan hasil ini Semen Padang berhak lolos ke babak 8 besar. Peringkat Semen Padang lebih baik dari tim Sumatera lainnya Sriwijaya FC yang finis pada peringkat ke-6 dan tidak lolos ke 8 besar.
Tak hanya itu, Derby Andalas musim ini juga menjadi milik Semen Padang. Pada pertemuan pertama Semen Padang menang 2-1 di Padang. Dan ketika bertandang ke markas Sriwijaya FC berakhir imbang 1-1.
Di-era Galatama Semen Padang hanya sempat meraih 1 gelar Piala Galatama. Ketika kompetisi Galatama dan Perserikatan dilebur dan berubah menjadi Divisi Utama Liga Indonesia, Semen Padang tidak pernah lagi meraih gelar.
Bertahun-tahun Semen Padang hanya menjadi tim papan tengah atau seperti yang sekarang masih melekat pada suporter rival dengan menyebut Semen Padang adalah tim medioker. Bahkan pada saat awal ISL dibentuk pada 2008 silam peringkat Semen Padang tidak cukup untuk membuat lolos ke ISL.
Pada edisi ketiga ISL, musim 2010-2011 Semen Padang akhirnya mendapat jatah promosi ke ISL berbekal tiket peringkat ketiga Divisi Utama yang selama 3 musim sudah menjadi kasta kedua Liga Indonesia.
Pada partisipasi pertama di ISL ini, Semen Padang langsung tampil sebagai tim terbaik di Sumatera dengan bercokol diperingkat keempat klasemen. Lebih baik dari tim-tim asal Sumatera lainnya seperti Sriwijaya FC yang berada diperingkat ke-5 dan PSPS Pekanbaru diperingkat ke-11.
Pada musim berikutnya Semen Padang harus hijrah ke Liga Prima Indonesia, memenuhi komitmen untuk selalu bermain di liga resmi. Sepeninggal Semen Padang, Sriwijaya akhirnya tampil sebagai juara ISL 2011-2012.
Sementara itu PSPS Pekanbaru turun keperingkat ke-13. PSMS Medan yang digradasi pada edisi pertama ISL, kembali muncul di ISL 2011-2012. Namun PSMS Medan kembali degradasi.
Disisi lain, Semen Padang tampil sebagai juara di Liga Prima Indonesia 2011-2012. Klub asal sumatera lainnya yang juga berkompetisi di LPI adalah Persiraja peringkat ke-7 dan PSMS Medan peringkat ke-12 dari 12 tim.
Tampil sebagai juara liga tertinggi dan diakui membuat Semen Padang mendapat satu jatah ke AFC Cup 2013. Semen Padang tampil hingga babak perempat final dengan rekor 5 kemenangan dan 1 imbang pada babak grup dan menjungkalkan SHB Da Nang pada babak 16 besar dengan skor 2-1.
Pada babak perempat final langkah Semen Padang harus terhenti setelah kalah pada leg pertama 1-0 di India atas East Bengal, dan pada leg kedua hanya bermain imbang 1-1 di Padang.
Pada edisi kedua Liga Prima, Semen Padang nyaris kembali tampil sebagai juara. Namun kompetisi akhirnya dihentikan ditengah jalan tanpa ada juara karena adanya penggabungan liga ISL dan LPI.
Kini, di musim 2014 liga tertinggi di Indonesia kembali menggunakan nama ISL. Semen Padang kembali membuktikan menjadi tim terbaik di Sumatera dengan lolos kebabak 8 besar.
Semen Padang mengakhiri babak penyisihan grup pada peringkat ketiga klasemen grup 1 atau biasa disebut grup barat. Dengan hasil ini Semen Padang berhak lolos ke babak 8 besar. Peringkat Semen Padang lebih baik dari tim Sumatera lainnya Sriwijaya FC yang finis pada peringkat ke-6 dan tidak lolos ke 8 besar.
Tak hanya itu, Derby Andalas musim ini juga menjadi milik Semen Padang. Pada pertemuan pertama Semen Padang menang 2-1 di Padang. Dan ketika bertandang ke markas Sriwijaya FC berakhir imbang 1-1.