Liga Nusantara, Kompetisi Nasional Lebih Sederhana
https://kombecks.blogspot.com/2014/06/liga-nusantara-kompetisi-nasional-lebih.html
KOMBECKS. Liga Nusantara, Kompetisi Nasional Lebih Ringkas. Musim 2014 ini PSSI Resmi memperkenalkan liga baru bernama Liga Nusantara.
Liga Nusantara ini adalah liga yang dibentuk dari hasil penggabungan Divisi II dan Divisi III pada 2014. Pada tahun 2015 Divisi I juga akan dilebur ke Liga Nusantara.
Setelah dibubarkannya Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI), maka pengelola Liga Nusantara adalah Asosiasi Provinsi (Asprov) pada babak kualifikasi dan dikelola PSSI pada babak nasional.
Dengan adanya Liga Nusatara ini maka level kompetisi di Indonesia lebih sederhana. Liga Super sebagai level tertinggi, Divisi Utama level kedua, dan Liga Nusantara sebagai level ketiga.
Sebelum tahun 2014, liga Indonesia memiliki 5 level. Liga Super, Divisi Utama, Divisi I, Divisi II, dan Divisi III. Terlalu panjang jalan yang harus ditempuh sebuah klub sehingga tidak efektif dan efesien dari segi waktu dan biaya.
Format Liga Nusantara juga lebih fair karena menggunakan sistem kandang-tandang dan kompetisi penuh dengan setiap tim minimal harus bermain 15 kali dalam semusim. Berbeda dengan musim sebelumnya dimana jumlah pertandingan setiap tim berbeda-beda, bahkan sangat mencolok.
Liga Nusantara terdiri dari 3 babak; babak provinsi, babak regional, dan babak nasional.
Babak Provinsi
Sistem kompetisinya penuh. Format untuk kompetisinya kandang-tandang. Tiap klub peserta minimal harus bertanding 15 kali. Dari babak ini, lolos 1 klub ke babak regional dari 10 klub, berlaku kelipatannya.
Babak Regional
Terbagi dalam 6 regional, yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali-Nusa, Sulawesi-Maluku, Papua. Sistem dan formatnya adalah setengah kompetisi dan home tournament. Dari tiap regional akan lolos 2 klub untuk berlaga di babak nasional.
Babak Nasional
Pada musim 2014, total 16 klub yang berlaga (12 klub yang lolos dari babak regional + 4 klub peringkat 3 hingga 6 dari Divisi I 2014). Sistem dan formatnya adalah setengah kompetisi dan home tournament. 6 klub teratas mendapat tiket promosi ke Divisi Utama
Liga Nusantara ini adalah liga yang dibentuk dari hasil penggabungan Divisi II dan Divisi III pada 2014. Pada tahun 2015 Divisi I juga akan dilebur ke Liga Nusantara.
Setelah dibubarkannya Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI), maka pengelola Liga Nusantara adalah Asosiasi Provinsi (Asprov) pada babak kualifikasi dan dikelola PSSI pada babak nasional.
Dengan adanya Liga Nusatara ini maka level kompetisi di Indonesia lebih sederhana. Liga Super sebagai level tertinggi, Divisi Utama level kedua, dan Liga Nusantara sebagai level ketiga.
Sebelum tahun 2014, liga Indonesia memiliki 5 level. Liga Super, Divisi Utama, Divisi I, Divisi II, dan Divisi III. Terlalu panjang jalan yang harus ditempuh sebuah klub sehingga tidak efektif dan efesien dari segi waktu dan biaya.
Format Liga Nusantara juga lebih fair karena menggunakan sistem kandang-tandang dan kompetisi penuh dengan setiap tim minimal harus bermain 15 kali dalam semusim. Berbeda dengan musim sebelumnya dimana jumlah pertandingan setiap tim berbeda-beda, bahkan sangat mencolok.
Liga Nusantara terdiri dari 3 babak; babak provinsi, babak regional, dan babak nasional.
Babak Provinsi
Sistem kompetisinya penuh. Format untuk kompetisinya kandang-tandang. Tiap klub peserta minimal harus bertanding 15 kali. Dari babak ini, lolos 1 klub ke babak regional dari 10 klub, berlaku kelipatannya.
Babak Regional
Terbagi dalam 6 regional, yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali-Nusa, Sulawesi-Maluku, Papua. Sistem dan formatnya adalah setengah kompetisi dan home tournament. Dari tiap regional akan lolos 2 klub untuk berlaga di babak nasional.
Babak Nasional
Pada musim 2014, total 16 klub yang berlaga (12 klub yang lolos dari babak regional + 4 klub peringkat 3 hingga 6 dari Divisi I 2014). Sistem dan formatnya adalah setengah kompetisi dan home tournament. 6 klub teratas mendapat tiket promosi ke Divisi Utama