Akhirnya Luis Manuel Blanco Lengser
https://kombecks.blogspot.com/2013/04/akhirnya-luis-manuel-blanco-lengser.html
Akhirnya Luis Manuel Blanco Lengser. Karier Luis Manuel Blanco di timnas Indonesia senior resmi berakhir setelah BTN mengumumkan telah menunjuk Jacksen F. Tiago (Pelatih Persipura) sebagai pelatih baru timnas senior.
Tak bertahan lama perjalan karier Luis Manuel Blanco di Indonesia. Datang disaat yang tidak tepat ia harus tersingkir dengan belum pernah sekalipun menangani timnas. Status didatangkan sebagai kerja sama antara Indonesia dan Argentina ternyata tak mampu menyelamatkannya.
Sejak awal penunjukan Blanco memang mendapat kecaman banyak pihak. Pelatih ini diyakini tidak akan bisa membawa timnas lebih baik jika melihat perjalanan kariernya sebagai pelatih.
Pencoretan banyak pemain ISL saat seleksi timnas akhirnya membuat kinerja Blanco langsung dievaluasi. Tak lama berselang akhirnya ia dilengserkan secara halus ke timnas U-19.
Namun dalam sebuah konferensi pers ia menolak untuk melatih timnas Indonesia U-19. "Timnas senior atau tidak sama sekali. Saya datang ke BTN lewat Isran Noor dan dikontrak selama dua tahun. Saya yakin, jika diberi kepercayaan, timnas Indonesia bisa berprestasi selama dua tahun mendatang. Apalagi, di sini memang banyak pebola berbakat," Ucap Blanco.
Blanco membela diri jika ia pelatih berkualitas karena ia pernah melatih klub yang bermain di Coppa Lebertadores dan Liga Champions Eropa.
Klub apakah yang ia bawa ke Liga Champions ? Klub ini bernama Dinamo Tirana yang tersingkir dibabak kualifikasi.
Dengan hanya bermodal demikian terlihat bahwa Luis Manuel Blanco bukan tipe pelatih yang dibutuhkan timnas. Coppa Libertadores dan Liga Champions sangat berbeda baik dari kualitas, pemain, dan gaya permainan dengan di Indonesia.
Pelatih yang dibutuhkan timnas Indonesia adalah pelatih yang mengerti banyak tentang potensi dan kelemahan yang dimiliki timnas. Tak banyak pelatih asing yang seperti ini.
Antun "Toni" Pogacnik, Ivan Kolev, dan Alfred Riedl adalah pelatih yang paham karakter pemain Indonesia. Beda dengan Blanco yang tahap seleksi aja langsung main coret pemain padahal pemain tersebut andalan timnas selama ini.
Sepertinya karier Luis Manuel Blanco layu sebelum berkembang di Indonesia. Goodbye Blanco!
Tak bertahan lama perjalan karier Luis Manuel Blanco di Indonesia. Datang disaat yang tidak tepat ia harus tersingkir dengan belum pernah sekalipun menangani timnas. Status didatangkan sebagai kerja sama antara Indonesia dan Argentina ternyata tak mampu menyelamatkannya.
Sejak awal penunjukan Blanco memang mendapat kecaman banyak pihak. Pelatih ini diyakini tidak akan bisa membawa timnas lebih baik jika melihat perjalanan kariernya sebagai pelatih.
Pencoretan banyak pemain ISL saat seleksi timnas akhirnya membuat kinerja Blanco langsung dievaluasi. Tak lama berselang akhirnya ia dilengserkan secara halus ke timnas U-19.
Namun dalam sebuah konferensi pers ia menolak untuk melatih timnas Indonesia U-19. "Timnas senior atau tidak sama sekali. Saya datang ke BTN lewat Isran Noor dan dikontrak selama dua tahun. Saya yakin, jika diberi kepercayaan, timnas Indonesia bisa berprestasi selama dua tahun mendatang. Apalagi, di sini memang banyak pebola berbakat," Ucap Blanco.
Blanco membela diri jika ia pelatih berkualitas karena ia pernah melatih klub yang bermain di Coppa Lebertadores dan Liga Champions Eropa.
Klub apakah yang ia bawa ke Liga Champions ? Klub ini bernama Dinamo Tirana yang tersingkir dibabak kualifikasi.
Dengan hanya bermodal demikian terlihat bahwa Luis Manuel Blanco bukan tipe pelatih yang dibutuhkan timnas. Coppa Libertadores dan Liga Champions sangat berbeda baik dari kualitas, pemain, dan gaya permainan dengan di Indonesia.
Pelatih yang dibutuhkan timnas Indonesia adalah pelatih yang mengerti banyak tentang potensi dan kelemahan yang dimiliki timnas. Tak banyak pelatih asing yang seperti ini.
Antun "Toni" Pogacnik, Ivan Kolev, dan Alfred Riedl adalah pelatih yang paham karakter pemain Indonesia. Beda dengan Blanco yang tahap seleksi aja langsung main coret pemain padahal pemain tersebut andalan timnas selama ini.
Sepertinya karier Luis Manuel Blanco layu sebelum berkembang di Indonesia. Goodbye Blanco!