blog-kombecks
Sedang memuat...

Kebanggaan Semu Pendukung Semen Padang di Piala Presiden


Semen Padang FC ketika masih dilatih Jafri Sastra.
Semen Padang memutuskan untuk tidak ambil bagian di Piala Presiden. Berbagai alasan dikemukakan manajemen perihal tidak ikutnya Semen Padang FC. Mulai dari tidak mau bermain diliga tidak resmi atau diluar PSSI,  tidak mau bermain di turnamen yang jenjang prestasinya tidak jelas, hingga alasan klasik tidak ada biaya karena sponsor sudah menghentikan aliran dana.

Meskipun Semen Padang absen, mereka punya cara lain untuk meramaikan turnamen yang digulirkan untuk mengisi kekosongan liga ini. Agar pemainnya tetap dapat bermain dan memperoleh pendapatan untuk biaya hidup, terlebih sudah tidak sanggup membayar gaji, Semen Padang membuka peluang sebesar-besarnya kepada klub manapun yang ingin meminjam pemainnya. Bahkan jika ada pemain yang ingin pindah permanen manajemen juga tidak berkeberatan.

Hingga saat ini Semen Padang sudah melepas sebelas pemain untuk enam klub, 10 dengan status pinjaman dan 1 lainnya putus kontrak. Eka Ramdani, Hendra Adi Bayauw, Saepulloh Maulana, dan Airlangga Sucipto yang dipinjamkan ke Mitra Kukar. Vendry Mofu, Nur Iskandar, dan Irsyad Maulana dipinjamkan ke Persija Jakarta. Seftia Hadi (putus kontrak) ke Persiba Balikpapan.

Jandia Eka Putra dipinjamkan ke Persiba Balikpapan. Pemain asal Korea Selatan, Yu Hyun Koo, dipinjamkan ke Sriwijaya FC. Bahkan pemain muda Semen Padang, Ricky Ohorella, digilir oleh dua klub Persiba Bantul dan Persipasi Bandung Raya untuk dipinjam pada Piala Kemerdekaan dan Piala Presiden.

Nama-nama diatas adalah langganan Starting XI Semen Padang. Hanya Hengki Ardiles, Goran Gancev, dan Esteban Vizcarra langganan pemain inti yang tidak dipinjam. Bahkan sebelumnya Vizcarra nyaris saja dipermanenkan Arema Cronus jika saja ia tidak sedang cedera.

Banyak faktor yang menyebabkan larisnya pemain Semen Padang diantaranya pemain adalah pemain yang sudah siap pakai dan sudah berpengalaman dilevel ISL, syarat yang tidak terlalu banyak dimana Semen Padang hanya minta pemainnya dijaga dengan baik, dan tentunya Semen Padang tidak minta bayaran atas peminjaman ini.

Pendukung Semen Padang boleh saja berbangga ketika Airlangga, Bayauw, Eka, dan Saepulloh bermain gemilang di Piala Presiden, terlebih dibawah komando Jafri Sastra. Kita boleh saja bersorak ketika Jandia Eka Putra melakukan penyelamatan gemilang.

Boleh saja bersorak melihat Nur, Bayauw, Airlangga, Irsyad, dan Mofu menjebol gawang lawan atau melakukan sprint seperti yang biasa mereka tunjukkan. Berkata "Mantap!" ketika Eka membuat assist atau Saepulloh berhasil memutus serangan lawan.

Tentu saja ada rasa bangga pemain Semen Padang bisa berkontribusi untuk tim yang dibelanya. Namun, kebanggaan itu tidak seperti biasanya. Hanya ada kebanggaan semu karena nyatanya tidak ada kepala kerbau bertanduk runcing di jersey mereka, warnanya juga tidak merah. Tidak ada merah kuning hitam di dada mereka. Harus diakui klub yang kita tonton bukanlah Kabau Sirah tim yang kita banggakan.
Semen Padang FC 7839053264708642808

Beranda item