blog-kombecks
Sedang memuat...

Faktor Penyebab Kekerasan Terhadap Wasit dan Solusi

Faktor Penyebab Kekerasan Terhadap Wasit dan Solusi. Kekerasan terhadap wasit adalah hal yang dilarang dalam sepakbola. Namun di Indonesia kejadian ini adalah hal yang familiar kita lihat. Tak hanya di divisi utama tapi juga sudah merambah ke kasta paling tinggi.

Jika dilihat dari tayangan pertandingan di televisi memang akhir terlihat banyak keputusan wasit yang terlihat janggal. Selain memang dipengaruhi kualitas wasit itu sendiri juga minimnya alat bantu yang bisa membuat wasit bisa melihat sebuah kerjadian di lapangan dari sudut pandang berbeda. Tak heran isu match-fixing kian berhembus kencang dan selalu menghantui pemain dan official klub ketika wasit sering salah dalam mengambil keputusan.

Berikut adalah faktor pemicu kekerasan terhadap wasit:

1. Ketegasan Wasit dalam memimpin pertandingan.
Ketegasan ini tidak hanya mengumbar kartu kuning atau merah. Namun ketegasan ini lebih pada ketepatan keputusan seorang wasit dalam memimpin pertandingan. Biar bagaimanapun kita bisa mencontoh bagaimana penampilan wasit-wasit luar yang terlihat cool dan disegani pemain dilapangan.

Selain itu tidak sesuainya kompetensi wasit dengan level pertandingan yang tidak sesuai kerap memuat wasit mengeluarkan keputusan yang kontroversial. Selain itu dugaan match-fixing tentu masih melekat pada wasit-wasit di Indonesia.

Solusi:
1. Sebaiknya wasit yang kalitasnya sudah menurun sebaiknya dipensiunkan saja terutama yang memang sudah mulai tua.
2. Merekrut wasit baru yang memiliki integritas dan kompetensi yang bagus.
3. Menyediakan alat bantu teknologi memadai bagi wasit.
4. Rencana mendatangkan wasit impor adalah bagus namun harus dipastikan bahwa sepakbola Indonesia bebas dari kekerasan, karena jika terjadi kekerasan terhadap wasit urusannya bisa langsung ke FIFA atau AFC.


2.  Faktor dari klub
Faktor dari klub ini termasuk untuk pemain, official, dan suporter. Pemicu kekerasan adalah adanya kekurang percayaan mereka terhadap wasit yang memimpin jalannnya pertandingan. Hal ini tidak terlepas dari bayang-bayang match fixing yang melibatkan wasit.

Selain itu kurangnya pemahaman pemain dan official terhadap regulasi juga menjadi pemicu terjadinya kekerasan terhadap wasit.  Selain memang kadang adanya satu atau dua keputusan wasit menang terlihat tidak fair langsung memantik amarah dari pemain, official, atau suporter. Disinilah sosialisasi regulasi perlu diberikan kepada semua pihak agar kesalahan kecil tidak berujung kekerasan.

Solusi:
1. Sosialisasi regulasi kepada pemain, official, dan suporter.
2. Memperbaiki sistem kemanan stadion saat pertandingan.
3. Klub harus diyakinkan bahwa match-fixing sudah tidak ada jika memang demikian. Jika masih ada apa boleh buat.
4. Memberikan wasit terbaik dalam setiap pertandingan untuk meminimalisir terjadinya keputusan yang salah.
5. Sanksi yang tegas untuk setiap penyerangan wasit baik secara verbal maupun fisik.
Dari Redaksi 1124833755405950200

Beranda item